Perbandingan Hambatan Samping Dampak Aktivitas Pasar Terhadap Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan dan Nilai Derajat Kejenuhan di Kabupaten Merauke

  • Nurul Annisa Aulia Rizki Umasugy Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Musamus Merauke
  • Muh. Akbar Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Musamus
  • Jeni Paresa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Musamus
Keywords: Hambatan samping, kecepatan arus bebas, derajat kejenuhan

Abstract

Hambatan samping di Jalan Paulus Nafi, Pasar Wamanggu, dan Jalan Pemuda, Pasar Baru, menyebabkan penggunaan bahu dan badan jalan untuk parkir, kios, dan PKL. Ini juga meningkatkan parkir, berhenti, serta keluar-masuk kendaraan dari lahan sepanjang jalan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja jalan di kedua lokasi serta dampak hambatan samping terhadap kecepatan arus bebas dan derajat kejenuhan. Metode penelitian menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI, 2023). Data dikumpulkan mencakup geometri jalan, volume lalu lintas, hambatan samping, dan kecepatan kendaraan. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui pengumpulan data lapangan untuk mengidentifikasi serta mengukur faktor yang mempengaruhi kondisi jalan dan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan hambatan samping mempengaruhi kinerja jalan. Di Jalan Paulus Nafi, Pasar Wamanggu, hambatan samping sangat tinggi disebabkan 47% kendaraan parkir/berhenti (PSV) dan 30% kendaraan keluar/masuk dari sisi jalan (EEV), mengurangi 42,5% kecepatan arus bebas (VB,MP) menjadi 40 km/jam tingkat pelayanan F, kondisi arus melambat, antrian panjang, volume rendah menyebabkan kemacetan lama, dan ketidaknyamanan. Derajat kejenuhan (DJ) meningkat 165,71% menjadi 0,93, sehingga perlu peningkatan kapasitas seperti pelebaran jalur atau manajemen lalu lintas. Di Jalan Pemuda, Pasar Baru, hambatan samping tinggi disebabkan 46% kendaraan parkir/berhenti (PSV) dan 33% kendaraan keluar/masuk dari sisi jalan (EEV). Mengurangi kecepatan arus bebas (VB,MP) 18,52% dan 13,21% menjadi 44 km/jam (arah 1) dan 46 km/jam (arah 2) tingkat pelayanan E, kondisi arus hampir tidak stabil, dan pengemudi mengalami kemacetan durasi pendek. Derajat kejenuhan (DJ) meningkat 29,3% dan 18,75% menjadi 0,40 dan 0,38 menunjukkan efektivitas masih baik, namun perlu menata ulang tata letak kios.

Published
2025-06-13
How to Cite
Umasugy, N. A. A. R., Akbar, M., & Paresa, J. (2025). Perbandingan Hambatan Samping Dampak Aktivitas Pasar Terhadap Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan dan Nilai Derajat Kejenuhan di Kabupaten Merauke. Musamus Journal of Civil Engineering, 7(02), 83-96. https://doi.org/10.35724/mjce.v7i02.6705