ANALISIS KERUSAKAN JALAN PADA DAERAH PENYANGGA LUMBUNG PANGAN NASIONAL DI KABUPATEN MERAUKE
Abstract
Kabupaten Merauke sebagai lumbung pangan nasional diprediksi dapat menghasilkan produksi 5,2 juta ton padi per tahun atau setara dengan 5,41 persen produksi padi nasional dan 88,92 persen dari total Provinsi Papua. Distrik Kurik berada pada posisi kedua di Kabupaten Merauke sebagai daerah surplus padi terbesar yaitu dengan produktifitas 47.376,15 ton atau seatara dengan 27,41 persen. Kondisi prasarana jalan yang tidak memadai mengakibatkan ketidak lancaran dalam mobilitas pertanian antar wilayah. Keterbatasan anggaran pembangunan menuntut adanya penetapan prioritas pengembangan sarana dan prasarana transportasi secara efektif. Metode yang digunakan dalam penentuan prioritas pengembangan jalan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP). Perbandingan kriteria dan sub kriteria sesuai dengan sasaran sistranas sebagai variabel dalam penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien. Hasil dari proses hirarki didapatkan prioritas pengembangan jalan Kampung Jaya Makmur adalah Jalan Poros Kampung dengan nilai Eigen vector 2,73. Hal ini disebabkan Jalan Poros Kampung merupakan jalan utama Kampung Jaya Makmur dengan kondisi 53,19 persen merupakan jalan dengan permukaan tanah