Perancangan Pusat Kecantikan dan Kesehatan Muslimah di Merauke (Pendekatan Arsitektur Metafora)
Abstract
Perawatan kecantikan sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari wanita tak terkecuali bagi muslimah. Hal ini karena Allah telah menciptakan makhluknya dalam keadaan yang paling sempurna, maka dari itu sebagai hamba yang bertakwa haruslah bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa wawancara dan kuesioner, dan dokumentasi langsung terhadap objek penelitian serta beberapa data literatur dari buku, jurnal, dimana data yang diperoleh akan menjadi acuan pada desain Perancangan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah di Kabupaten Merauke dengan pendekatan Arsitektur Metafora. Perancangan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah dengan luas lahan 1,5 Ha dibagi menjadi 5 bagian yaitu, (1) Fasilitas Perawatan kecantikan, (2) Fasilitas Klinik Kecatikan (3) Fasilitas Perawatan Kesehatan (4) Fasilitas Pengelola (5) Fasilitas Penunjang, pendekatan arsitektur Metafora konkrit dalam perancangan mengambil unsur atau karaktek terkait kecantikan. Bentuk dasar yang digunakan pada bagunan pusat kecantikan dan kesehatan muslimah di merauke adalah bunga lily putih, yang diaplikasikan sebagai tampilan bangunan
References
[2] P. A. Laili Dwi Annisa, Ratna Amanati, “PUSAT KECANTIKAN MUSLIMAH DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU,” pp. 1–13, 2012.
[3] B. Y. K. Kaufmann, “Perancangan Pusat Kecantikan dan Kebugaran Khusus Muslimah Di Bandung,” no. March, pp. 25–27, 2005.
[4] Ashadi, Konsep Metafora Dalam Arsitektur. jakarta: Arsitektur UMJPress, 2021.
[5] M. C. U. dan M. Rachmawati, “Pendekatan Rancang Metafora dalam Perancangan,” J. Sains Dan Seni ITS, vol. 4, no. 1, pp. 8–11, 2015.
[6] A. N. Raharjo, “Pusat Studi Energi Alternatif Energi Alternatif Bio-Etanol Di Sleman,” Universits Atma Jaya Yogyakarta, 2013.


