Perancangan Rumah Sakit Paru di Kabupaten Merauke (Pendekatan Healing Environment)
Abstract
Pengidap penyakit paru di kabupaten merauke cukup tinggi dan beberapa jenis penyakit paru yang diderita masyarakat Kabupaten Merauke berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke diantaranya; tuberkulosis (TB paru), pneumonia, bronkitis dan asma. Jumlah pengidap penyakit paru dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Merauke tidak seimbang. Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi tanggapan adalah rancangan Rumah Sakit Paru Merauke dengan pendekatan healing environment. Penelitian dalam Perancangan Rumah Sakit Paru Merauke, dilakukan melalui metode penelitian deskriptif yang dilangsungkan di setiap rumah sakit yang ada di Kabupaten Merauke. Metode ini memaparkan kajian suatu kasus atau permasalah berdasarkan basis data dan visualisasi. Perancangan Rumah Sakit Paru Merauke tergolong ke dalam rumah sakit kelas “C” dengan kapasitas 60 tempat tidur pasien rawat inap. Rumah sakit paru yang dirancang ini memberikan pelayanan kesehatan melalui pelayanan unit gawat darurat (UGD), rawat jalan, rawat inap, dan rujukan. Perancangan Rumah Sakit Paru Merauke dengan pendekatan healing environment berada di Jalan Cikombong, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke.
References
[2] Menteri Kesehatan RI, “PMK Nomor 30/MENKES/PER/2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit,” Peratur. Menteri Kesehat. Republik Indones., no. 3, hal. 1–80, 2020.
[3] Kemenkes RI, “Klasifikasi Rumah Sakit,” hal. 116, 2010.
[4] S. N. Fitriyati, “Kajian Penerapan Healing Environment Pada Bangunan Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker dalam Perspektif Islam,” no. 11660017, hal. 1–10, 2014.
[5] P. Pusat, P. Perempuan, dan T. Di, “Penerapan aspek,” no. 2012, hal. 143–152, 2019.
[6] A. E. Yetti, “Kajian Konsep Healing Environtment Terhadap Psikologi Ruang Dalam Perancangan Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit,” Proceeding Heal. Archit., vol. 1, no. 1, hal. 17–20, 2017.
[7] F. Kurniawati, “Peran Healing Environment Terhadap Proses Penyembuhan,” 2007.
[8] د. ا. عماوي, Data Arsitek, Jilid 1.
[9] I. H. Marsya dan A. W. Anggraita, “Studi Pengaruh Warna pada Interior Terhadap Psikologis Penggunanya, Studi Kasus pada Unit Transfusi Darah Kota X,” J. Desain Inter., vol. 1, no. 1, hal. 41, 2016, doi: 10.12962/j12345678.v1i1.1461.