Gravitasi Transportasi Antar Distrik Kabupaten Merauke

  • Agustan Agustan Universitas Musamus. Jurusan Teknik Sipil
  • Muh Akbar Universitas Musamus. Jurusan Teknik Sipil
  • Jeni Paresa Universitas Musamus. Jurusan Teknik Sipil
Keywords: gravitasi, potensi wilayah, konektivitas

Abstract

Hamparan 20 distrik kabupaten Merauke tidak semua terkoneksi dengan transportasi darat, laut, dan udara. Wilayah distrik masing-masing memiliki potensi daya tarik sehingga dalam pergerakan barang dan manusia terjadi saling mempengaruhi atau daya tarik menarik antar distrik. Selain faktor topografi, Potensi grafitasi distrik penelitian ini mencoba menggunakan jenis dan jumlah kegiatan yang ada didalamnya. Variabel kekuatan grafitasi distrik digunakan persamaan Hansen untuk mengukur indeks terkuat. Hasil analisa menunjukkan hirarki grafitasi sebagai berikut : Merauke 5247.66, Tanamiring 1297.95, Semangga 1109.8, Kurik 825.84, Jagebob 690.94, Malind 627.41, Elikobel 572.61, Muting 531.85, Ulilin 455.77, Sota 264.34, Kimaam 227.09, Okaba 194.68, Nokenjerai 161.4, Animha 141.26, Tabonji 112.68, Ngguti 99.66, Ilwayab 91.08, Kaptel 81.65, Waan 73.73, Tuban 65.27.  Hal ini memberikan gambaran bahwa distrik Merauke, Tanamiring, dan Semangga adalah 3 wilayah distrik yang mulai terhubung sebagai pusat kegiatan kabupaten. Distrik kurik dan jagebob adalah dua wilayah terpisah namun memperlihatkan ciri pusat kegiatan baru. Sedangkan Ilwayab, Kaptel, Waan, dan Tuban adalah daerah pelosok dengan kegiatan yang masih minim

Published
2019-04-17
How to Cite
Agustan, A., Akbar, M., & Paresa, J. (2019). Gravitasi Transportasi Antar Distrik Kabupaten Merauke. Musamus Journal of Civil Engineering, 1(2), 6-11. https://doi.org/10.35724/mjce.v1i2.2034