Pengaruh Bentangan Regel Terhadap Kekuatan Dinding Kancingan
Abstract
Abstrak – Dinding merupakan komponen non-struktur pada gedung yang berfungsi sebagai penyekat atau pemisah ruangan, untuk melindungi atau membatasi di alam terbuka dan sebagai penyokong struktur dalam memikul beban yang biasanya terbuat dari pasangan bata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat geser dinding kancingan sebagai opsi yang layak dalam mempertahankan beban lateral. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana dinding dimodelkan dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 1mx1,m, 1,25mx1,25m dan 1,50mx1,50m. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban lateral pada dinding. Berdasarkan hasil penelitian eksperimen dapat disimpulkan bahwa dinding kancingan 1mx1m dan 1,25mx1,25m memiliki pola retak diagonal (diagonal cracking) dan pada dinding kancingan 1,50mx1,50 mengalami getas sehingga menghasilkan pola retak diagonal compression (DC). Kuat geser yang dihasilkan dari masing-masing dinding sebesar 20 kN, 13,6 kN, dan 8 kN dan daktilitas yang dihasilkan dari dinding 1mx1m, 1,25mx1,25m dan 1,50mx1,50m sebesar 13,48 mm, 7,94 mm dan 3,86 mm. Benda uji dengan ukuran 1mx1m memiliki daktilitas yang lebih baik. Peningkatan dari dinding kancingan 1mx1m ke dinding 1,25mx1,25m sebesar 0,48, sedangkan peningkatan daktilitas dari dinding kancingan 1,25mx1,25m ke dinding kancingan 1,50mx1,50m sebesar 0,58. Hal ini menunjukan semakin besar jarak dinding kancingan maka semakin kecil nilai kuat geser dan daktilitas yang dihasilkan sebaliknya semakin kecil dinding kancingan maka semakin besar nilai kuat geser dan daktilitas yang dihasilkan.