Uji Kuat Tekan Tanah Lempung dengan Kombinasi Pasir Onggari dan Serat Fiber sebagai Alternatif Timbunan Pilihan
Abstract
Tanah merupakan tempat berdirinya suatu struktur bangunan maupun konstruksi jalan yang dapat menimbulkan masalah bila memiliki sifat yang buruk seperti plastisitas yang tinggi, kekuatan tekan yang rendah dan potensi kembang susut yang besar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penambahan material pasir dan serat fiber sebagai bahan stabilisasi tanah dasar untuk meningkatkan daya dukung kuat tekan bebas Unconfined Compression Test (UCT) tanah Jalan Tujuh Wali-wali, Distrik Merauke, Papua Selatan. Metode pengujian yang akan dilakukan adalah uji kuat tekan bebas terhadap tanah asli yang mengacu pada SNI 3638:2012 yaitu metode uji kuat tekan bebas tanah kohesif. Tanah asli berupa lempung, sedangkan tanah campuran berisi pasir 3%, 6%, 9% dan serat fiber 1%, 2%, 4% yang akan diperam selama 7 dan 14 hari. Berdasarkan pengujian sifat fisik tanah asli diklasifikasikan sebagai A-7-6 (tanah berlempung) pada sistem klasifikasi AASHTO dan CH (lempung tak organik) pada sistem klasifikasi Unified Soil Classification System (USCS). Hasil penelitian disimpulkan nilai daya dukung tanah dengan penambahan pasir dan serat fiber mengalami pengaruh perubahan peningkatan dan penurunan daya dukung tanah. Pada pemeraman selama 7 hari didapat nilai qu tanah asli 2,05 kg/cm², nilai tertinggi terdapat pada penambahan serat fiber 4% dengan nilai qu 2,702/ kg/cm², dan nilai terendah terdapat pada penambahan pasir 3% dengan nilai qu 1,973 kg/cm². Pada pemeraman selama 14 hari didapat nilai qu tanah asli 2,236 kg/cm², nilai tertinggi terdapat pada penambahan serat fiber 4% dengan nilai qu 3,152 kg/cm², dan nilai terendah terdapat pada penambahan pasir 3% dengan nilai qu 2,019 kg/cm².