PENGARUH PENGGUNAAN SEMEN DAN BAHAN ADDITIVE POLIMER TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DI KAWASAN KEBUN COKLAT DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE

  • Nuriyono Nuriyono
  • Jeni Paresa
Keywords: Stabilisasi Tanah, CBR, Additive

Abstract

Keterbatasan material pasir dan kerikil lokal untuk pembentukan pondasi jalan menjadikan material harus didatangkan dari luar daerah. Ketersediaan bahan dasar tanah di Kabupaten Merauke menjadikan dasar pemikiran penulis untuk distabilisasi menggunakan semen, namun secara teori material tanah memerlukan kadar semen yang lebih besar dibandingkan pada pasir dan kerikil. Maka perlu dilakukan pengujian dengan memberi bahan tambah (additive) polimer PSC-63 pada campuran semen tanah, dengan maksud meningkatkan kuat tanah sekaligus mengurangi kadar semen.

Metode experimental merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik tanah asli, klasifikasi tanah, batas-batas atterberg, pada tanah yang distabilisasi menggunakan kadar semen 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan polimer 2,4% terhadap penambahan jumlah air untuk mendapatkan nilai CBR, dan UCS.

Berdasarkan hasil pengujian, menurut AASHTO dan USCS tanah dikategorikan kerikil berlanau, lempung berpasir. Dengan IP 9,68%. Tanah dengan kadar semen masing-masing 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, diperoleh nilai CBR rendaman 6,84%, 60,11%, 113,37%, 138,78%, 164,19%; CBR tanpa rendaman 41,05%, 41,54%, 61,57%, 128,52%, 215,01% ; nilai UCS 2,94kg/cm², 10,02kg/cm², 15,20kg/cm², 76,68kg/cm², 144,12kg/cm². HPJI,2006  lapis pondasi semen tanah CBR minimum 100%, target 120%, dapat terpenuhi dengan kadar semen 12% atau lebih. Pada pengujian ini nilai tersebut tercapai dengan kadar semen 9% dan polimer.
Published
2015-08-06
How to Cite
Nuriyono, N., & Paresa, J. (2015). PENGARUH PENGGUNAAN SEMEN DAN BAHAN ADDITIVE POLIMER TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DI KAWASAN KEBUN COKLAT DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE. MUSTEK ANIM HA, 4(2), 173-184. Retrieved from https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/mustek/article/view/475