PENGGUNAAN SOIL CEMEN SEBAGAI BAHAN PERKERASAN JALAN DI TINJAU TERHADAP NILAI CBR
Abstract
Perkembangan Kabupaten Merauke akan menimbulkan tingginya permintaan akan prasarana jalan yang memadai. Dalam peningkatan mutu jalan konstruksi soil cement, konstruksi lama ditimbun dengan material baru (selected mateials) dan distabilisasi, hal ini akan memberikan beberapa kerugian, diantaranya bangunan Box culvert akan mengalami penambahan beban mati diatasnya dan pengambilan bahan terus menerus tentunya akan merusak alam. Tujuan penulisan ini adalah (1) Mengetahui pemanfaatan material daur ulang perkerasan soil cement lama sebagai bahan perkerasan jalan, (2) Mengetahui hasil pemanfaatan daur ulang perkerasan soil cement sebagai bahan perkerasan jalan tanpa penambah material baru selected materials (Selmat).
Metode yang digunakan adalah metode pengujian CBR labolatorium SNI. Pengujian dilakukan dengan dua sample tanah yaitu material hasil bongkaran soil cement dan selected materials (selmat), untuk diketahui nilai CBR yang dihasilkan kemudian dibandingkan. dengan metode ini juga akan diketahui kekuatan penggunaan soil cemen sebagai bahan yang di daur ulang sebagai material perkerasan jalan.
Hasil pengujian CBR Labolatorium disimpulkan bahwa dengan penambahan semen sebanyak 12% ditambah pemeraman 7 hari, diperoleh nilai CBR rata-rata pada selected materials (selmat) sebesar 30,17%. Sedangkan material bongkaran soil cement mengalami peningkatan yang baik yaitu nilai CBR rata-rata sebesar 73,02%. Maka material bongkaran soil cement dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan dengan cara distabilisasi dan telah memenuhi syarat perkerasan jalan yaitu sebagai lapis fondasi bawah (subbase) CBR ≥ 35%.