Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
Abstract
Tulisan ini menyajikan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan perkembangan sosial anak sejak usia dini. Berbagai macam model pembelajaran diterapkan pada anak usia dini dengan efektif, namun masing-masing model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu pola pembelajaran yang berbentuk kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan adanya kerjasama antar siswa dalam memahami materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif pada anak usia dini, dan upaya apasaja yang digunakan guru untuk meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas, dan anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif yang diterapkan di TK Pamardi Siwi yaitu dengan membiasakan mengelompokkan anak secara acak pada setiap kegiatan pembelajaran, meminta setiap kelompok menyelesaikan tugas yang diberikan, memotivasi masing-masing kelompok sehingga dapat meningkatkan kerja sama dan perkembangan sosial anak.
References
Dewi Agus Triani. (2016). Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw Di Perguruan Tinggi, 10 No. 2 J, 223–224.
Elizabeth B. Hurlock. (1995). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Fachriyyati, D., & Muzaroah, H. (2015). Indonesian Journal of Early Childhood The Provision of Lyrics : Developing Children ’ s Socio-Emotional Development. 4(2), 75–80. https://doi.org/10.15294/ijeces.v4i2.9459.
Hasanah, N., Harmawati, D., & Hidayat, A. K. (2019). Meningkatkan Kemampuan Berbicara melalui Kegiatan Bercerita Berbantu Media Finger Puppet pada Anak Kelompok B. Musamus Journal of Primary Education, 32-37.
Ismail SM. (2011). Strategi Pembelajaran Agama Islam PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group.
Istiqomah, N., Lathif, M. A., Pendidikan, J. I., Keguruan, F., & Unej, U. J. (2016). Peningkatan Perkembangan Sosial dan Emosional Melalui Kegiatan Outbound pada Anak Kelompok B di TK Asy-Syafa ’ ah Jember Tahun Pelajaran 2015 / 2016 The Increase of Social and Emotional Development Through A Outbound 2015 / 2016 Academic Year. 2015–2017.
Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Misaka Ghaliza.
Musyarofah. (2017). PENGEMBANGAN ASPEK SOSIAL ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK ABA IV MANGLI. INJECT, 2(1), 99–122.
Nurhadi. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nurmalitasari, F., Psikologi, P. M., Psikologi, F., & Gadjah, U. (2015). Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. 23(2), 103–111.
Paulo Freire. (2009). Pendidikan yang Membebaskan, Pendidikan yang Memanusiakan, dalam Menggugat Pendidikan Fundamentalis, Konservatif, Liberal, dan Anarkhis,. Bandung: Pustaka Pelajar.
Robert E. Slavin. (2015). Cooperative Learning: Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Rohayati, T., Sosial, P., Bermain, M., & Pendahuluan, A. (2013). Pengembangan perilaku sosial anak usia dini. Cakrawala Dini, 4, 131–137.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovaif Berorientasi Konstruktivitistik, Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implernentasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.