The role of farmer groups in enhancing production and income of galangal farming in Sematang Borang District

  • Dinda Dyah Condro Rini Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
  • Sriati Sriati Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
  • Dessy Adriani Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
Keywords: farming, galangal, farmer group, production, income

Abstract

Farmer groups are institutions formed by farmers based on shared interests, socio-economic backgrounds, and the potential of local resources, with the goal of improving the performance and productivity of their agricultural enterprises. The presence of these farmer groups is expected to enhance both productivity and farmers' income. This study aims to assess the role of farmer groups in galangal farming, calculate the level of production and income earned by farmers, and analyze the extent to which the role of farmer groups correlates with both production and income. The study was conducted in Sematang Borang Subdistrict, Palembang City, using a survey method and cluster sampling technique. The research population consisted of 101 farmers from five farmer groups, with a sample size of 81 farmers. Data analysis involved both primary and secondary data, processed through descriptive tabulation and Spearman’s Rank correlation analysis.  The results showed that the average income from galangal farming reached IDR 101,859,912.71 per plot per year and IDR 67,242,556.74 per hectare per year. The role of farmer groups was classified as high and showed a positive and significant correlation with production (Rs = 0.734**) and income (Rs = 0.721**). There was a strong positive and significant correlation between production and income, with a correlation coefficient of Rs = 0.878**.

References

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistika Tanaman Biofarmaka Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bakari, Y. (2019). Analisis Karakeristik Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 15(3), 265–277. https://doi.org/10.20956/jsep.v15i3.7288

Barokah, S., Setiawan, I., dan Sudradjat, S. (2023). Peran Kelompok Tani dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Padi Sawah di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, 10(3), 1768–1775. https://doi.org/10.25157/jimag.v10i3.10234

Handayani, W. A., Tedjaningsih, T., dan Rofatin, B. (2019). Peran Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produktivitas Usahatani Padi. Jurnal Agristan, 1(2), 80-88. https://doi.org/10.37058/ja.v1i2.1375

Machali, I. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif Panduan Praktis Merencanakan, Melaksanakan dan Analisis dalam Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Malik, A. (2023). Kelembagaan dan Kemandirian Petani dalam Pembangunan Pertanian. Jurnal Pertanian Agros, 25(2), 1226–1236.

Miosido, S., Pratiwi, I., dan Fangohoi, L. (2025). Persepsi Petani Terhadap Peran Kelompok Tani di Kampung Lebauw, Manokwari Utara, Papua Barat. Journal Of Sustainable Agriculture Extension, 3(1), 53-60. https://doi.org/10.47687/josae.v3i1.1366

Nooyo, I., dan Nasrul, M. (2022). Analisis Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa. L) Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA). Agricola, 12(1), 15–21. https://doi.org/10.35724/ag.v12i1.4435

Oktavia, Z., Darwanto, D. H., dan Hartono, S. (2015). Sektor Pertanian Unggulan di Sumatera Selatan. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 1(2), 61–69. https://doi.org/10.18196/agr.129

Pakpahan, H. T., Hutapea, K. P., dan Simbolon, P. R. (2023). Peranan kelompok tani dalam pembagian Pupuk Bersubsidi di Desa Pasar Melintang, Deli Serdang. Agricola, 13(2), 101–109. https://doi.org/10.35724/ag.v13i2.5489

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Pertanian tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016.

Pitaloka, D. (2020). Hortikultura: Potensi, Pengembangan Dan Tantangan. Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech, 1(1), 1–4. https://doi.org/10.33379/gtech.v1i1.260

Pramudyo, A. (2018). Budidaya dan Bisnis Jahe, Lengkuas, Kunyit dan Kencur. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Rini, D. D. C. (2022). Analisis Usahatani dan Industri Pengolahan Lengkuas di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang. Skripsi. Universitas Sriwijaya.

Safitri, S. N., Nuraini, C., dan Tedjaningsih, T. (2024). Hubungan Peran Kelompok Tani dengan Produktivitas Jagung di Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap: Sebuah Analisis Korelasi Rank Spearman. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 17(1), 77–86. https://doi.org/10.19184/jsep.v17i1.43473

Saleh, K. (2020). Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Usahatani Labu Madu di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Jurnal Agribisnis Indonesia, 8(2), 131–141. https://doi.org/10.29244/jai.2020.8.2.131-141

Sriati, S., dan Santri, Z. (2023). Hubungan Peran Kelompok Tani dengan Produksi dan Pendapatan Usahatani Jagung di Desa Bumi Agung Jaya, Buay Rawan Ogan Komering Ulu Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal, 696–705.

Stiyawan, E., Fadli, dan Effendy, E. (2016). Peran Koperasi Kopi Terhadap Produksi dan Kesejahteraan Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh, 1(1), 54–62. https://doi.org/10.29103/ag.v1i1.1081

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Zogar, A. U., Retang, E. U. K., danz Djoh, D. A. (2022). Peran Kelompok Tani Terhadap Produktivitas Usahatani Padi Sawah di Desa Palakahembi Kecamatan Pandawai. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH, 9(2), 548–562. http://dx.doi.org/10.25157/jimag.v9i2.7280

Published
2025-06-08
How to Cite
Rini, D. D. C., Sriati, S., & Adriani, D. (2025). The role of farmer groups in enhancing production and income of galangal farming in Sematang Borang District. AGRICOLA, 15(2), 201-214. https://doi.org/10.35724/ag.v15i2.7073
Section
Artikel