Population density of green planters (Nephotettix spp.) on rice plants (Oryza sativa L.) in Duampanua Village, Sidenreng Rappang Regency

  • Nurul Wulandari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Nining Triani Thamrin Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Fenny Hasanuddin Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
Kata Kunci: Wereng hijau, kepadatan, populasi, padi

Abstrak

Padi (Oryza sativa L) merupakan salah satu tanaman pokok yang banyak dibudidayakan demi kemajuan manusia. Dalam lima tahun terakhir, produktivitas padi di Kabupaten Sidenreng Rappang mengalami pola fluktuasi. Salah satu faktor yang menghalangi dan menurunkan hasil panen padi adalah infeksi penyakit tungro pada tanaman. Kerugian akibat penyakit tungro bervariasi antara 5 hingga 70%, tergantung pada tingkat penyebaran, perubahan jumlah vektor, serta fase pertumbuhan tanaman yang terinfeksi. Penyebaran tungro dapat berkembang dengan cepat, khususnya jika ada faktor pendukung, seperti banyaknya wereng hijau dan keberadaan sumber inokulum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan populasi wereng hijau pada tanaman padi di Kelurahan Duampanua, Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilakukan di lahan sawah milik petani di Kelurahan Duampanua, Kabupaten Sidenreng Rappang, mulai bulan Januari 2025 hingga selesai. Penelitian ini menggunakan metode sampling diagonal dengan pemilihan sampel secara acak serta teknik observasi wawancara. Pengamatan dilakukan pada minggu ke-2, 4, 6, dan 8 setelah penanaman (MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kelurahan Duampanua, Populasi wereng hijau sebagai vektor penyakit juga menunjukkan pola fluktuasi, peningkatan populasi wereng hijau tertinggi berada di pengamatan 4 (MST) pada plot 2 sebanyak 16 ekor, kepadatan populasi wereng hijau tertinggi sebanyak 36% dan seiring dengan bertambahnya umur tanaman populasi wereng hijau menurun hingga 11%. Kemudian terdapat praktik budidaya yang baik berkontribusi terhadap rendahnya tingkat serangan tungro. Namun, pemantauan berkala dan penanaman serempak tetap diperlukan untuk mencegah peningkatan penyebaran penyakit di masa mendatang

Referensi

Alfrianto, R. (2017). Kelimpahan Populasi Wereng Hijau (Nephotettix spp.) dan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) serta Populasi Predatornya pada Pertanaman Padi Organik dan PHT di Kecamatan Lawang.

Fiddin, A., Sutrawati, M., Bustamam, H., Ganefianti, D. W., & Sipriyadi, S. (2021). Penyakit tungro pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di Kecamatan Taba Penanjung : insidensi penyakit dan deteksi virus secara molekuler. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 23(1), 37–45. https://doi.org/10.31186/jipi.23.1.37-45.

Gigir, T. H., Salaki, C. L., Senewe, E., Dien, M. F., & Sualang, D. S. (2015). Populasi dan intensitas serangan hama wereng hijau (Nephotettix virescens) di Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon. Cocos, 6(15), 1–10.

Ismayanti, R., Nuria, R., Isnaini, L., & Firmansyah, F. (2020). Respon Ketahanan Beberapa Varietas Tahan Tungro terhadap Inokulum Kabupaten Pinrang. Respon Ketahanan Beberapa Varietas Tahan Tungro Terhadap Inokulum Kabupaten Pinrang, October 2020, 851–857.

Istiqomah, N., & Murinto, M. (2024). Klasifikasi Penyakit Tanaman Padi Berbasis Citra Daun Menggunakan Convolutional Neural Network (CNN). JSTIE (Jurnal Sarjana Teknik Informatika) (E-Journal), 12(1), 18. https://doi.org/10.12928/jstie.v12i1.27314

Lestari, S., Syarifuddin, R. N., Asra, R., & Khaerana. (2023). Efektivitas pembenah tanah terhadap intensitas serangan penyakit tungro pada varietas inpari 30. Jurnal.Umsrappang.Ac.Id/Plantklopedia, 3(2),56–64.

Nooyo, I., & Nasrul, M. (2022). Analisis Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa . L ) Sistem Tanam Benih Langsung ( TABELA ). Agricola : Jurnal Pertanian, 12, 15–21.

Pakpahan, H. T., Hutapea, K. P., & Simbolon, P. R. (2023). Peranan kelompok tani dalam pembagian pupuk bersubsidi di Desa Pasar Melintang , Deli Serdang. Agricola : Jurnal Pertanian, 13(September), 101–110.

Pasaribu, G. R. (2021). Analisis Pengembangan Usaha Agrowisata Stroberi (Fragaria choiloensis L.) Petik Sendiri (Studi Kasus: di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(3), 1–14.

Praptana, H.P., & Yasin, M. (2008). Epidemiologi dan Strategi Pengendalian Penyakit Tungro. Iptek Tanaman Pangan, 3(2), 184–204.

Rosida, N. (2020). Reevaluation of the existance of tungro disease in several areas in South Sulawesi based on epidemiological studies. Pascasarjana Unhas, Ii, 43–57. http://sekolahpascasarjanaunhas.blogspot.com/

Sajidan, & Suwarno, S. (2016). Studi Variasi Pola Pita Protein Wereng Hijau (Nephotettix virescens) Dari Indonesia. Biologi, Sains, Lingkungan Dan Pembelajarannya, 4(2000), 1–5.

Sembiring, J. A., & Mendes, J. A. (2022). Padat Populasi Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) dan Wereng Hijau (Nephotettix virescens) pada Tanaman Padi Varietas Inpara 2 di Kampung Bokem Kabupaten Merauke Papua. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 19(2), 201–207. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v19i2.9321.

Senoaji, W., & Praptana, R. H. (2015). Perkembangan populasi wereng hijau dan predatornya pada beberapa varietas padi. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 19(1), 65–72.

Simotandi. (2024). Luas Sawah Pada Fase Pertanaman Padi Provinsi Sulawesi Selatan. Data Satelit Landast 8 Edisi 192 Periode 22 April - 7 Mei 2024.

Widyaswari, E., Santosa, M., & Maghfoer, M. D. (2017). Analisis Pertumbuhan Dua Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Perlakuan Pemupukan. Biotropika - Journal of Tropical Biology, 5(3), 73–77. https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.2

Yuliani. (2015). Karakteristik Wereng Hijau dan Epidemi Tungro. Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18, 43–56.

Yuliani, D., & Widiarta, I. N. (2017). Tungro Disease Control Through the Elimination Vector Role of Green Leaf Hopper With Environment Friendly Control. Agric, 29(2), 77–88. https://doi.org/10.24246/agric.2017.v29.i2.p77-88

Diterbitkan
2025-06-26
Bagian
Artikel