Produksi Serasah Mangrove di Biangkuk, Kabupaten Merauke

  • Reny Sianturi Universitas Musamus
  • Dandi Saleky Universitas Musamus
Kata Kunci: serasah; Biangkuk; mangrove

Abstrak

Mangrove merupakan tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut atau peralihan (interface) antara ekosistem darat dan laut pada daerah tropis dan sub tropis. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki peranan yang sangat penting, terutama bagi organisme yaitu sebagai penyuplai nutrien yang dihasilkan oleh serasah. Pengamatan mengenai produktivitas serasah masih minim dilakukan di Papua khususnya kota Merauke. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek, dengan menggunakan 3 (tiga) transek. Pengambilan serasah dilakukan dengan menggunakan litter trap penampung yang diletakkan dibawah kanopi pohon. Hasil yang diperoleh Produksi serasah pada masing-masing transek yaitu sebagai berikut Transek 1 sebesar 167,8 g/m²/1 Bulan, Transek 2 sebesar 65,4 g/m²/1 Bulan, dan Transek 60 g/m²/1 Bulan sedangkan kerapatan mangrove pada masing-masing transek transek 1 memiliki nilai kerapatan pohon lebih tinggi  yaitu 65 Ind/ m² sedangkan di Transek 2 memiliki jumlah produksi serasah  yaitu 32 Ind/ m² dan nilai kerapatan mangrove pada Transek 3 lebih rendah dibandingkan dengan Stasiun 1 dan 2 yaitu 25 Ind/ m².

Referensi

Abrantes, K., & Sheaves, M. (2009). Food web structure in a near-pristine mangrove area of the Australian Wet Tropics. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 82(4), 597–607. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2009.02.021
Aida, G. R., Wardiatno, Y., Fahrudin, A., & Kamal, M. M. (2014). Produksi Serasah Mangrove Di Pesisir Tangerang, Banten. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(2), 91–97.
Andrianto, F., Bintoro, A., & Yuwono, S. B. (2015). Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove (Rhizophora SP.) di Desa Durian dan Desa Batu Menyan Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Sylva Lestari, 3(1), 12. https://doi.org/10.23960/jsl139-20
Barnes, B. V., & Spurr, S. H. (1998). Forest ecology. Wiley.
Bengen, D. G. (2001). Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut : sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Intstitut [i.e. Institut] Pertanian Bogor.
Dewiyanti, I., Nurfadillah, N., Setiawati, T., Yanti, F., & Elrahimi, S. A. (2019). Litter production and decomposition of mangrove in the Northern Coast of Aceh Besar district, Aceh province. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 567(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/567/1/012025
Facelli, J. M., & Pickett, S. T. A. (1991). Plant litter: Its dynamics and effects on plant community structure. The Botanical Review, 57(1), 1–32. https://doi.org/10.1007/BF02858763
Farhaby, A. M., & Utama, A. U. (2019). ANALISIS PRODUKSI SERASAH MANGROVE DI PANTAI MANG KALOK KABUPATEN BANGKA. JURNAL ENGGANO, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.1.1-11
Fitriah, E., Maryuningsih, Y., Chandra, E., & Mulyani, A. (2013). Studi Analisis Pengelolaan Hutan Mangrove Kabupaten Cirebon. Jurnal Scientiae Educatia, 2(November).
Haris, A., Damar, A., Bengen, D. G., & Yulianda, F. (2012). Produksi Serasah Mangrove dan Kontribusinya terhadap Perairan Pesisir Kabupaten Sinjai. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 1(1), 13–18.
Herlina Sitompul, R., Fatonah Mahasiswa Program Studi Biologi, S., & Dosen Jurusan Biologi FMIPA-UR, F. (2014). Produksi Serasah Berdasarkan Zonasi Di Kawasan Mangrove Bandar Bakau, Dumai-Riau. In JOM FMIPA (Vol. 1, Issue 2).
Hoque, M. M., Kamal, A. H. M., Idris, M. H., Ahmed, O. H., Hoque, A. T. M. R., & Billah, M. M. (2015). Litterfall production in a tropical mangrove of Sarawak, Malaysia. Zoology and Ecology, 25(2), 157–165. https://doi.org/10.1080/21658005.2015.1016758
KepMen LH No. 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove - komara. (n.d.). Retrieved March 30, 2020, from http://komara.weebly.com/peraturan-lingkungan/kepmen-lh-no-201-tahun-2004-tentang-kriteria-baku-dan-pedoman-penentuan-kerusakan-mangrove
Masiyah, S. (2014). Kerapatan Dan Luas Permukaan Mangrove Di Pesisir Karang Indah Dan Lampu Satu Distrik Merauke Kabupaten MeraukE. AGRICOLA, 4(2), 109–118. https://doi.org/10.35724/AG.V4I2.343
Masiyah, S., & Sunarni, S. (2015). Komposisi jenis dan kerapatan mangrove di Pesisir Arafura Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 8(1), 60. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.8.1.60-68
Maturbongs, M. R., Ruata, N. N., & Elviana, S. (2017). Kepadatan Dan Keanekaragaman Jenis Gastropoda Saat Musim Timur Di Ekosistem Mangrove, Pantai Kembapi, Merauke. AGRICOLA, 7(2), 149–156. https://doi.org/10.35724/AG.V7I2.641
Mchenga, I. S. S., & Ali, A. I. (2017). Mangrove Litter Production and Seasonality of Dominant Species in Zanzibar, Tanzania. Journal of East African Natural History, 106(1), 5–18. https://doi.org/10.2982/028.106.0103
Mote, N., & Masiyah, S. (2016). Identifikasi Potensi Ekowisata Di Kampung Onggaya Dan Kelurahan Samkai Kabupaten Merauke. AGRICOLA, 6(1), 13–21. https://doi.org/10.35724/AG.V6I1.392
Murdiyanto, B. (2003). Mengenal, Memelihara dan Melestarikan Ekosistem Bakau. KKP-Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
Odiwe, A. I., & Muoghalu, J. I. (2003). Litterfall dynamics and forest floor litter as influenced by fire in a secondary lowland rain forest in Nigeria. Tropical Ecology, 44(2), 241–249.
Odum, W. E., & Heald, E. J. (1975). The detritus-based food web of an estuarine mangrove community.
Pramudji. (2000). Upaya Pengelolaan Hutan Mangrove Dilihat Dari Aspek Perlindungan Lingkungan. Sumber:Www.Oseanografi.Lipi.Go.Id, XXV(3), 1–8.
Rafael, A., & Calumpong, H. P. (2018). Comparison of litter production between natural and reforested mangrove areas in central philippines. AACL Bioflux, 11(4), 1399–1414.
Rivera-Monroy, V. H., Kristensen, E., Lee, S. Y., & Twilley, R. R. (2017). Mangrove ecosystems: A global biogeographic perspective: Structure, function, and services. In Mangrove Ecosystems: A Global Biogeographic Perspective: Structure, Function, and Services. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-62206-4
Salem, M. E., & Mercer, D. E. (2012). The economic value of mangroves: A meta-analysis. Sustainability, 4(3), 359–383. https://doi.org/10.3390/su4030359
Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1992). Perkembangan Tumbuhan dan Fisiologi Lingkungan (D. R. Lukman (Ed.)). ITB Press.
Snedaker, S. C., Snedaker, J. G., & Unesco/SCOR Working Group 60 on Mangrove Ecology. (1984). The Mangrove ecosystem : research methods. Unesco.
Sousa, W. P., & Dangremond, E. M. (2012). Trophic Interactions in Coastal and Estuarine Mangrove Forest Ecosystems. In Treatise on Estuarine and Coastal Science (Vol. 6, pp. 43–93). Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-374711-2.00606-9
Sukardjo, S. (2004). FISHERIES ASSOCIATED WITH MANGROVE ECOSYSTEM IN INDONESIA: A View from a Mangrove Ecologist. Biotropia, 0(23), 13–39. https://doi.org/10.11598/btb.2004.0.23.201
Syahrial, Larasati, C. E., Saleky, D., Susilo, H., & Wahyudi, R. (2018). Biota Asosiasi Pada Kawasan Reboisasi Mangrove Kepulauan Seribu. Jurnal of Aceh Aquatic Sciences, 2(1), 48–62.

Syahrial, M. (2019). Status Biota Penempel Pasca Penanaman Mangrove Rhizophora spp. Di Kepulauan Seribu: Studi Kasus Filum Moluska. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 3(2), 46–57. https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.7
Syahrial, Saleky, D., Samad, A. P. A., & Tasabaramo, I. A. (2020). Ekologi Perairan Pulau Tunda Serang Banten:Keadaan Umum Hutan Mangrove. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 4(1), 53–67. https://ejournalfpikunipa.ac.id/index.php/JSAI/article/view/103/57
Van Assche, K., Hornidge, A. K., Schlüter, A., & Vaidianu, N. (2020). Governance and the coastal condition: Towards new modes of observation, adaptation and integration. Marine Policy, 112. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2019.01.002
Vatria, B. (2010). Berbagai Kegiatan Manusia yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai serta Dampak yang Ditimbulkannya. Jurnal Belian, 9(1), 47–54.
Wibisana, B. T. (2004). Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove di Wiiayah Pesisir Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur.
Widhitama, S., Purnomo, P. W., & A, S. (2016). Produksi Dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove Berdasarkan Tingkat Kerapatannya Di Delta Sungai Wulan, Demak, Jawa Tengah. Journal of Maquares, 5, 311–319. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/14436
YULIADI, Z., & ROHYANI, I. S. (2008). Produksi Serasah Hutan Mangrove di Perairan Pantai Teluk Litterfall production of mangrove forest in the beach waters of Sepi Bay , West Lombok. Biodiversitas, 9(4), 284–287. https://doi.org/10.13057/biodiv/d090409
Zulkarnaini, & Mariana. (2016). Economic valuation of mangrove forest ecosystem in indragiri estuary. International Journal of Oceans and Oceanography, 10(1), 13–17.
Diterbitkan
2020-06-25
Bagian
Artikel

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##