Rancang Bangun Mesin Pengayak Pati Sagu dengan Penggerak Motor Listrik untuk Meningkatkan Kualitas Mutu Tepung Sagu pada Industri Pengolahan Tepung Sagu “Dwitrap”

  • Yus Witdarko Universitas Musamus
  • Yosefina Mangera Universitas Musamus
  • Richardus Sinong Universitas Musamus
  • Jamaludin Jamaludin Universitas Musamus
Kata Kunci: pengayak; sagu; tepung

Abstrak

Tepung sagu yang diproduksi oleh industri pengolahan tepung sagu”Dwitrap” belum memenuhi SNI untuk standar kehalusan yakni lolos ayakan 100 mesh minimal 95% sesuai dengan SNI 01-3729-2008. Tujuan penelitian adalah menghasilkan mesin pengayak pati sagu dengan penggerak motor listrik untuk meningkatkan kualitas mutu tepung sagu pada industri pengolahan tepung sagu “Dwitrap”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membuat dan melakukan uji coba alat pengayak pati sagu. Bahan pati yang digunakan yaitu pati sagu Dwitrap. Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan kecepatan pulley dan kapasitas alat sedangkan pengujian pengayakan dilakukan dengan mengayak pati sagu sebanyak 10 kg yang diulang sebanyak 3 kali. Ukuran ayakan yang digunakan adalah 100 mesh. Berdasarkan hasil pengayakan akan diperoleh pati sagu yang lolos dan tidak lolos ayakan. Selain itu, dilakukan juga perhitungan kadar air pati sagu sebelum pengayakan. Penelitian ini menghasilkan suatu alat pengayak pati sagu dengan penggerak motor listrik 1 hp dengan spesifikasi panjang 210 cm, lebar 74 cm dan tinggi 94 cm. Alat ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu rangka, corong pengeluaran, pengayakan dan motor listrik. Uji kerja alat dilakukan dengan perhitungan dan analisis. Sampel yang digunakan adalah 10 kg pati sagu dengan waktu yang digunakan 1 menit, hasil penelitian menunjukan bahwa selama pengayakan, pati sagu yang lolos ayakan sebanyak 505,64 kg/jam dengan kadar air 11,16 %.

Referensi

Mahmudi, H. (2021). Analisa Perhitungan Pulley dan V-Belt Pada Sistem Transmisi Mesin Pencacah. Jurnal Mesin Musantara, 4(1), 40–46.
Nusaibah, N., Suhesti, E., dan Ratnaningsih, A. T. (2018). Produktivitas Dan Kualitas Sagu Pada Proses Pengolahan Secara Mekanis Dan Semi Mekanis Dan Semi Mekanis Di Kec. Merbau Kab. Kepulauan Meranti. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 13(2), 65–73. https://doi.org/10.31849/forestra.v13i2.1569
Ramadhansyah, R. (2021). Analisis Mesin Ayakan Tepung Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Skripsi. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Silviana, N. A., Siregar, N., dan Banjarnahor, M. (2021). Pengukuran dan Pemetaan Tingkat Kebisingan pada Area Produksi. Journal of Industrial and Manufacture Engineering, 5(2), 161–166. https://doi.org/10.31289/jime.v5i2.6101
Syarifuddin. (2015). Analisis Penentuan Pola Kebisingan Berdasarkan Nilai Ambang Batas (NAB) Pada Power Plant di PT Arun NGL. Abstrak. Malikussaleh Industrial Engineering Journal, 4(1), 36–41.
Tirta, P., Indrianti, N., dan Ekafitri, R. (2013). Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon sp.) dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Indonesia. Jurnal Pangan, 22(1), 61–75.
Tonggroitou, S., Palennari, M., dan Rante, P. (2022). Upaya Pelestarian Hutan Sagu di Papua. Jurnal Profesi Kependidikan, 3(1), 31–36.
Widanarti, I., Setiawan, Y., Witdarko, Y., dan Mangera, Y. (2022). Design of sago starch sifting machine with electric motor drive. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1107(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1107/1/012055
Witdarko, Y., Jamaludin, Parjono, dan Pamungkas, W. A. (2022). Pengaruh Perendaman Terhadap Mutu Tepung Sagu ( Metroxylon sp .) di Kampung Tambat Kabupaten Merauke. Jurnal Agricola, 12(April), 41–48.
Diterbitkan
2023-03-31
Bagian
Artikel