Evaluation of the vigor characteristics of soybean seeds (Glycine max (l.) merr.) of demas 1 and dega 1 cultivars under submergence stress
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi vigor benih dua kultivar kedelai pada kondisi cekaman terendam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2024 di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Uji pertama untuk membandingkan dua kultivar menggunakan uji F sebagai analisis ragam dan perbedaan ketinggian air kedua kondisi menggunakan uji t pada taraf nyata 5%. Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 4 kali dan duplo. Selanjutnya dilakukan pengukuran karakter vigor menggunakan uji kertas gulung plastik (PRP) sebanyak 40 benih pada setiap pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi cekaman perendaman berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, indeks vigor, panjang akar, hipokotil dan panjang epikotil. Persentase perkecambahan dan indeks vigor tertinggi pada cekaman terendam diperoleh pada kultivar Demas 1 masing-masing 80% dan 7,22. Selain itu, panjang hipokotil dan epikotil pada kondisi cekaman terendam lebih tinggi dibandingkan Dega 1, masing-masing 11,58 cm dan 2,54 cm. Sedangkan kultivar Dega 1 menunjukkan respon panjang akar terbaik pada kondisi cekaman terendam dengan panjang 6 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan respon kultivar terhadap cekaman perendaman dapat disebabkan oleh faktor genetik dan kondisi internal benih.
Referensi
Anshori, A., & Suswatiningsih, T. E. (2022). Pengembangan kedelai pada lahan sawah di DI Yogyakarta. In Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis (Vol. 6, No. 1, pp. 164-168).
Badan Pangan Nasional. (2023). NFA Apresiasi Pengrajin Tahu Tempe dan Dorong Penguatan Ekosistem Kedelai Nasional. Diakses pada 20 November 2022, dari Badan Pusat Statistik: https://badanpangan.go.id/blog/post/nfa-apresiasi-pengrajin-tahu-tempedan-dorong penguatan-ekosistem-kedelai-nasional
Balai penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Badan Litbang Pertanian. (2012). Teknologi Produksi Kedelai Untuk Lahan Sawah, Lahan Kering dan Lahan Pasang Surut Tipe C dan D
Boru, G., Vantoai, T., Alves, J., Hua, D., & Knee, M. (2003). Responses of soybean to oxygen deficiency and elevated root‐zone carbon dioxide concentration. Annals of botany, 91(4), 447-453.
Chen, F., Zhou, W., Yin, H., Luo, X., Chen, W., Liu, X., ... & Shu, K. (2020). Shading of the mother plant during seed development promotes subsequent seed germination in soybean. Journal of experimental botany, 71(6), 2072-2084.
Ekowati, N. Y., & Purwestri, Y. A. (2016). Analisis kandungan gamma aminobutyric acid (GABA), fenol total dan aktivitas antioksidan “beras kecambah” kultivar lokal (Oryza sativa L.) di Yogyakarta. Agricola, 6(2), 117-27.
Firsta, E. R., & Saputro, T. B. (2019). Respon morfologi kedelai (Glycine max L.) Varietas anjasmoro hasil iradiasi sinar gamma pada cekaman genangan. Jurnal sains dan seni ITS, 7(2), 80-87.
Hapsari, R. T., & Adhie, M. M. (2010). Peluang perakitan dan pengembangan kedelai toleran genangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 29(2), 123273.
Imansari, F., & Haryanti, S. (2017). Pengaruh konsentrasi hcl terhadap laju perkecambahan biji asam jawa (Tamarindus Indica L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi, 2(2), 187-192
ISTA. (2003). International Rules for Seed Testing, 2003. Zurich, Switzerland, ISTA
Kolo, E., & Tefa, A. (2016). Pengaruh kondisi simpan terhadap viabilitas dan vigor benih tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Savana Cendana, 1(03), 112-115.
Lai, M. C., Lai, Z. Y., Jhan, L. H., Lai, Y. S., & Kao, C. F. (2021). Prioritization and evaluation of flooding tolerance genes in soybean [Glycine max (L.) merr.]. Frontiers in genetics, 11, 612131.
Mahdi, N. N., & Suharno, S. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Impor Kedelai di Indonesia. In Forum Agribisnis: Agribusiness Forum (Vol. 9, No. 2, pp. 160-184).
Mahendra, B. A., Muslihatin, W., & Saputro, T. B. (2019). Akar Adventif Kedelai Teriradiasi Pada Cekaman Genangan. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(1), 1-3.
Rusmana, R, Sri Ritawati, S, Ningsih, E. P, & Kurnia, S. (2020). The effect of waterlogging and nitrogen fertilizers on soybean plant growth and yield. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang 20 Oktober 2020. pp. 914-923. Universitas Sriwijaya (UNSRI)
Sarijan, A. (2011). Pengaruh warna benih terhadap pertumbuhan dan produksi sawi (Brassica juncea L). Agricola. 1(1), 1-7.
Shannon, J.G. (2009). Research of soybean tolerance to waterlogging and drought funded by the Southern soybean research program and the United Soybean Board. Southern Soybean Research org/ssrp/gshannon0409b.html. [14 March 2010].
Subantoro, R. (2014). Studi pengujian deteriorasi (kemunduran) pada benih kedelai. Mediagro: Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian, 10(1), 23-29
Sudaryono, A. Taufik, & A. Wijanarko. (2007). Peluang peningkatan produksi kedelai di Indonesia. hlm. 130167. Dalam Kedelai: Teknik produksi dan pengembangannya. Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim (Ed.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor
Suematsu, K., Abiko, T., Nguyen, V. L., & Mochizuki, T. (2017). Phenotypic variation in root development of 162 soybean accessions under hypoxia condition at the seedling stage. Plant Production Science, 20(3), 323–335.
Sutopo, L. (1998).”Teknologi Benih”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutopo, L. (2010). Teknologi Benih. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Syah, U. T., Suwarno, W. B., & Azrai, M. (2019). Karakter Seleksi Fase Vegetatif Jagung terhadap Hasil pada Cekaman Genangan Air. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 47(2), 134-140. suto
Takeda, K., & Fukuyama, T. (1986). Variation and geographical distribution of varieties for flooding tolerance in barley seeds. Barley genetics newsletter (USA).
Yodhia, Y., Rahmawati, R., & Lubis, R. M. (2020). pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max. L.) pada tanah ultisol. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 8(2), 165-170.
Yuniarti, N., Zanzibar, M., & Leksono, B. (2014). Perbandingan vigoritas benih Acacia mangium hasil pemuliaan dan yang belum dimuliakan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(1), 57-64.
.png)













