Biofortifikasi Untuk Peningkatan Keragaman Populasi Dasar Padi Gogo Beras Khusus

  • Yullianida Yullianida Balai Besar Penelitian Tanaman Padi-Badan Litbang Pertanian
  • Rini Hermanasari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi-Badan Litbang Pertanian
  • Angelita Puji Lestari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi-Badan Litbang Pertanian
  • Aris Hairmansis Balai Besar Penelitian Tanaman Padi-Badan Litbang Pertanian
Kata Kunci: keragaman genetik, mutu beras, padi gogo, persilangan

Abstrak

Biofortifikasi merupakan proses peningkatan kandungan gizi komoditas pertanian yang dapat diwariskan. Beras khusus dapat berwujud beras aromatik, ketan, beras berpigmen serta beras bernutrisi (beras mengandung zink, zat besi atau antosianin tinggi). Saat ini varietas unggul baru yang memiliki mutu beras khusus tersebut didominasi padi sawah. Terbatasnya varietas unggul padi gogo yang memiliki karakter mutu beras khusus menyebabkan perlu dilakukan peningkatan keragaman genetik. Tujuan penelitian ini adalah pembentukan populasi dasar padi gogo yang memiliki mutu beras khusus melalui teknik persilangan konvensional. Kegiatan persilangan meliputi pertanaman tetua persilangan dan pertanaman benih hasil persilangan (F1) dilakukan pada MT 1 2019 di Kebun Percobaan Muara-BB Padi, Bogor. Pertanaman tetua persilangan terdiri atas galur harapan, galur introduksi, varietas lokal dan varietas unggul nasional. Hasil persilangan pada MT 1 2019 menghasilkan 41 kombinasi persilangan yang bertujuan mendapatkan padi gogo bermutu beras khusus, terdiri atas 24 silang tunggal, delapan silang balik, tujuh silang puncak dan dua silang ganda. Pertanaman F1 padi gogo MT 1 2019 terdiri atas 129 nomor dan 53 kombinasi persilangan diantaranya bertujuan memiliki mutu beras khusus. Selanjutnya pada MT 2 2019, dari 53 nomor F1 terpilih 42 nomor yang dilanjutkan menjadi bastar populasi (F2) dengan metode seleksi modifikasi-bulk.

Referensi

Abdullah, B. 2017. Peningkatan kadar antosianin beras merah dan beras hitam melalui biofortifikasi. J. Litbang Pertanian Vol 36 (2): 91-98.
Andika, A., F. Kusnandar dan S. Budijanto. 2021. Karakteristik fisikokimia dan sensori beras analog multigrain berprotein tinggi. J. Teknol Industri Pangan 32 Vol. (1): 60-71.
Azis, A., M. Izzati dan S. Haryanti. 2015. Aktivitas antioksidan dan nilai gizi dari beberapa jenis beras dan milet sebagai bahan pangan funsional Indonesia. J. Akademika Biol. Vol. 4 (1): 45-61.
BB PADI. 2020. Deskripsi varietas padi gogo. www.bbpadi.litbang.pertanian.go.id. Diakses tanggal 14 September 2020.
Chaudary, R.C. 2003. Speciality Rices of The World: Effect of WTO and IPR on Its Production Trend and Marketing. WFL Publisher Advertising Department, Helsinki, Finland.
Damardjati, D.S. dan E. Y. Purwani. 1995. Mutu Beras Padi. Buku 3. Pusat Penelitian dan Pegembangan Tanama Pangan, Bogor.
Denardin, C.C., N. Boufleur, P. Reckziegel, L.P. da Silva, M. Walter. 2012. Amylose content of rice (Oryza sativa) affects performance, glycemic and lipidic metabolism in rats. Ciencia Rural 42 (2): 381-387.
Gunarsih, C., M.J. Mejaya dan S.D. Indrasari. 2011. Kandungan mineral beberapa galur harapan padi sawah. J. Penelitan Pertanian Vol 30 (2): 107-113.
Harahap, Z. 1982. Pedoman Pemuliaan Padi. LIPI, Bogor. 30 hal.
Hernawan, E. dan V. Meylani. 2016. Analisis karakteristik fisikokimia beras putih, beras merah dan beras hitam (Oryza sativa L., Oryza nivara dan Oryza sativa L. indica). J. Kesehatan Bakti Tunas Husada 15 (1): 79-91.
Indrasari, S.D. 2006. Kandungan mineral padi varietas unggul dan kaitannya dengan kesehatan. Iptek Tan. Pangan Bul. No 1.
Indrasari, S.D., Purwaningsih, E. Apriyati, dan S.D. Ardhiyanti. 2016. Preferensi konsumen pada beras berlabel jaminan varietas untuk Hipa 8, Ciherang dan Inpari 13. J. Penel. Pertanian Vol 35 (3): 173-180.
Purwani, E.Y. dan I.P. Wardana. 2018. Karakteristik fisiko-kimia beras khusus untuk pangan inovatif. J. Penel. Pertanian Tan. Pangan Vol. 2 (3): 165-172.
Sompong, R., S. Siebenhandl-Ehn, G. Linsberger-Martn and E. Berghofer. 2011. Physicochemical and antioxidative properties of red and black rice varieties from Thailand, China and Sri Lanka. J. Food Chemistry Vol. 124: 132-140.
Suhartini dan I.P. Wardana. 2011. Mutu beras padi aromatik dari pertanaman di lokasi dengan ketinggian berbeda. J. Penel. Pertanian Vol 30 (2): 101-106.
Susanti, D., R. Ediati dan T.A.D. Haryanto. 2019. Peningkatan kualitas beras prtein tinggi melalui penanganan pascapanen gabah di desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan IX. 19-20 November 2019, Purwokerto.
Welch, R.M. and R.D. Graham. 2000. A new paradigm for world agriculture: productive, sustainable, nutritious, healthful food system. Food and nutrition Bull. Vol 21 (4): 361-366.
Wirth, J., S. Poletti, B. Aeschlimann, N. Yakandawala, B. Drosse, S. Osario, T. Tohge, A. Fernie, D. Gunther, W. Gruissem and C. Sautter. 2009. Rice endosperm iron biofotification by targeted and synergistic action of nicotianamine synthase and ferritin. Plant Biotech. J. Vol. 7: 1-14.
Diterbitkan
2021-09-24
Bagian
Artikel