PENGARUH BENTANGAN REGEL TERHADAP KEKUATAN DINDING KANCINGAN
Abstract
Indonesia memiliki banyak daerah yang jenis tanahnya lempung, salah satumya di Kabupaten Merauke. Sebagian besar tanah di Kabupaten Merauke, adalah tanah lempung karna mempunyai tanah yang berukuran kecil atau halus. Ketika tanah berada pada keadaan muka air yang tinggi, plastisitas tinggi dan sifat kembang susut (swelling) besar, maka tanah lempung mempunyai nilai daya dukung tanah kecil. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam padi dan semen terhadap peningkatan nilai CBR dan Swelling dengan variasi lama waktu curing pada tanah lempung. Penelitian ini menggunakan metode pengujian sitem klasifikasi AASHTO. Setelah itu dilakukan perawatan benda uji dengan proses curing atau pemeraman selama 7, 14, dan 28 hari. Kemudian pengujian CBR dan swelling pada tanah lempung dan tanah lempung yang ditambahkan abu sekam padi 6% dan semen 4% dengan pengaruh variasi lama waktu curing yaitu 7, 14, dan 28 hari. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa, pengujian CBR 0,1 inchi pada tanah lempung dengan variasi lama waktu curing didapatkan nilai CBR sebesar 0,87%, sedangkan dengan adanya penambahan 6% abu sekam padi dan 4% semen mengalami peningkatan nilai CBR pada waktu curing 7 hari sebesar 19,18%, curing 14 hari sebesar 24,41%, dan curing 28 hari sebesar 26,51%. Pada pengujian swelling didapatkan nilai swelling pada waktu curing 7 hari sebesar 2,11%, curing 14 hari sebesar 2,72%, dan curing 28 hari sebesar 3,26%. Sedangkan dengan adanya penambahan 6% abu sekam padi dan 4% semen mengalami penurunan nilai pengembangan pada waktu curing 7 hari sebessar 0,97%, curing 14 hari sebesar 1,20% dan curing 28 hari sebesar 1,45%.
References
[2] S. A. Sampurna, Iswan, And A. Zakaria, “Pengaruh Penambahan Zat Additive Abu Sekam Padi Dan Matos Terhadap Nilai Cbr ( California Bearing Ratio ) Tanah Lempung Ditinjau Dari Waktu Pemeraman,” Jrsdd, Vol. 6, Pp. 100–113, 2018.
[3] S. R. N. Panjaitan, “Pengaruh Perendaman Terhadap Nilai Cbr Tanah Mengembang Yang Distabilisasi Dengan Abu Cangkang Sawit,” Vol. 28, Pp. 14–21, 2014.
[4] R. I. Kusuma, E. Mina, And I. Ikhsan, “Tinjauan Sifat Fisis Dan Mekanis Tanah ( Studi Kasus Jalan Carenang Kabupatenserang ),” J. Fondasi, Vol. 5, Pp. 30–39, 2016
[5] A. Rachmansyah, Harimurti, And F. D. Laksana, “Pengaruh Prosentase Pasir Pada Kaolin Yang Dipadatkan Dengan Pemadatan Standar Terhadap Rasio Daya Dukung California (Cbr),” J. Rekayasa Sipil, Vol. 2, Pp. 153–164, 2008.
[6] Fathurrozi And F. Rezqi, “Sifat-Sifat Fisis Dan Mekanis Tanah Timbunan Badan Jalan Kuala Kapuas,” J. Poros Tek., Vol. 8, Pp. 1–54, 2016.
[7] E.Sutarman, Konsep Dan Aplikasi Mekanika Tanah, Rendrasta. Yogyakarta: Andi, 2013.
[8] M. R. Abdurrozak And D. N. Mufti, “Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Bahan Tambah Abu Sekam,” J. Tek., Vol. Xxii, Pp. 416–424, 2017.
[9] D. A. Pasalli And J. Paresa, “Pemanfaatan Tanah Lempung Kepasiran Sebagai Bahan Bangunan Di Kampung Sota Distrik Sota Perbatasan Republik Indonesia-Papua New Giinea,” J. Ilm. Mustek Anim Ha, Vol. 2, Pp. 207–221, 2013.
[10] SNI. 03-1965-1990, “Metode Pengujian Kadar Air,” 1990.
[11] SNI. 03-1964-1990, “Metode Pengujian Berat Jenis,” 1990.
[12] SNI. 03-1968-1990, “analisis saringan agregat halus dan kasar,” pp. 1–5, 1990.
[13] SNI. 03-1967-1990, “Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande,” pp. 8–11, 1990.
[14] SNI. 03-1742-1989, “Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah,” pp. 1–9, 1989.
[15] SNI. 03-1744-1989, “Metode Uji CBR Laboratorium,” 1989.

