Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Komoditi Padi, Jagung dan Bawang Merah pada Lahan Bukaan Baru di Kampung Bokem Distrik Merauke
Abstrak
Tersedianya data dan informasi sumber daya lahan yang lengkap sangat diperlukan untuk menunjang program pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan serta faktor pembatas untuk tanaman padi, jagung dan bawang merah di lahan bukaan baru Kampung Bokem, Distrik Merauke. Sampel tanah yang diambil dari lapangan di analisis di laboratorium. Parameter yang diamati adalah tekstur tanah, C-organik, N-total, P2O5, K2O, KTK, dan DHL.Analisis data dilakukan dengan mencocokan atau membandingkan kebutuhan lahan untuk tanaman dan sifat-sifat lahan di wilayah studi. Hasil perbandingan ini menunjukan tingkat kesesuaian lahan untuk jagung, kedelai dan kacang tanah yang meliputi S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3 (sesuai marginal), N1 (saat ini tidak sesuai) dan N2 (tidak sesuai permanen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah tergolong kelas kesesuaian marjinal (S3) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan hara tersedia (n). Untuk tanaman Jagung tergolong kelas kesesuaian saat ini tidak sesuai (N1) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan hara tersedia (n), sedangkan untuk tanaman bawang merah (S3) dengan faktor pembatas ketersediaan air (w) retensi hara (f) dan hara tersedia (n). Pada dasarnya faktor pembatas yang ada bisa diperbaiki dengan tindakan pemupukan dan pengapuran.
Referensi
Handoko. (1994). Klimatologi Dasar. Bogor: Pustaka Jaya.
Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Bogor: Akademika Pressindo.
Hardjowigeno, S., dan Widiatmaka. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press.
Lestari, N. A. C., dan Wahida. (2020). Evaluation of Land Suitability of Soybean, Corn and Peanuts in Kamno Sari Village, Jagebob District, Merauke Regency. Musamus AE Featuring Journal, 2(2), 41–51.
Maulana, A., Zuraida, dan Muyassir. (2018). Serapan Hara Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Akibat Pemberian Berbagai Jenis Dan Metode Perhitungan Kebutuhan Kapur Pada Ultisol. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyia, 3(3), 249–259.
Rayes,M.L. (2007).Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan.Yogyakarta: Andi
Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., dan Suryani, E. (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Kementerian Pertanian.
Sirait, B. A., dan Siahaan, P. (2019). Pengaruh Pemberian Pupuk Dolomit dan Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeaea L.). Jurnal Agrotekda, 3(1), 10–18.
Thamrin, T., dan Hutapea, Y. (2016). Pengkajian Paket Teknologi Budidaya Jagung Pada Lahan Kering Masam ( Studi Kasus Di Desa Keban Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat ) Provinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal, (20-21 Oktober), 680–687.
Ummari, Z., Marsi, dan Jubaedah, D. (2017). Penggunaan Kapur Dolomit [CAMG(CO3)2] pada Dasar Kolam Tanah Sulfat Masam Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Pemeliharaan Benih Ikan Patin (Pangasius sp.). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(2), 196–208.
Wahyunto, Hikmatullah, Suryani, E., Tafakresnanto, C., Ritung, S., Mulyani, A., … Nursyamsi, D. (2016). Pedoman Penilaian Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian Strategis Tingkat Semi Detail Skala 1 : 50 . 000. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
.png)













